Rabu, 11 Oktober 2023

Pengelolaan Limbah Padat

                    Penanganan Limbah Padat Peternakan Ayam Petelur

Dalam kegiatan operasional kegiatan peternakan ayam petelur tidak terlepas akan dihasilkan limbah domestik berupa limbah padat dan limbah cair serta limbah B3. Adapun penjelasan limbah padat yang dihasilkan dan penanganannya sebagai berikut:

Limbah padat

Potensi limbah padat dihasilkan dari sisa kemasan botol vaksin dan desinfektan, telur infertil atau konsumsi serta kotoran dan ayam mati. Agar memudahkan dalam penanganan limbah padat rencanakan akan dibuat tempat pembuangan sampah terpilah antara sampah organik dan anorganik di dalam lingkungan peternakan pembibitan ayam. Limbah padat sisa kemasan botol vaksin dan disinfektan akan dilakukan pengumpulan dan disimpan sementara pada gudang LB3 selanjutnya setiap 3 bulan sekali akan dilakukan pengangkutan oleh pihak ketiga yang memiliki izin pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 yang sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan PT. Tata Mulia Fortuna akan menyiapkan tenaga khusus yang bersertifikat untuk penanganan limbah padat dan limbah B3, Sedangkan untuk limbah padat berupa kotoran dan ayam mati akan disimpan sementara di dalam karung untuk selanjutnya akan dilakukan pengangkutan oleh pihak ketiga yang telah menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan setiap harinya dan untuk telur infertil atau konsumsi akan digunakan untuk konsumsi karyawan. Mengenai limbah kotoran ternak, akan dilakukan penanganan agar tidak menimbulkan berkembang biaknya lalat. Untuk itu dalam penangananya menjaga kotoran ternak tetap kering dengan cara antara lain:

·         Penambahan sekam baru

Pada peternakan ayam petelur, apabila sekam/litter sudah terlanjur ada yang menggumpal karena kotoran atau basah namun jumlahnya sedikit, maka sekam bisa dipilah dan dikeluarkan dari kandang. Sedangkan apabila jumlah sekam yang menggumpal atau basah sudah banyak, lebih baik tambah sekam baru hingga yang menggumpal tidak nampak.

·         Penggunaan kapur

Pada peternakan ayam petelur, kapur dapat digunakan untuk membersihkan lantai kandang, mengeringkan, dan mengurangi bau dari kotoran ayam. Komposisi utama dari batuan kapur yang dipakai adalah CaCO3 dan MgCO3. Penggunaan kapur pada kotoran ayam selain mengurangi cemaran amonia ke udara, juga pupuk yang dihasilkan akan mengandung nitrogen yang cukup tinggi, karena tidak banyak nitrogen yang hilang sebagai amonia.

·         Pembasmian lalat

Penanganan selanjutnya yaitu pembasmian lalat dewasa dengan memberikan insektisida. Untuk membasmi lalat yang sudah banyak berkeliaran di sekitar tumpukan feses, bisa digunakan insektisida yang diaplikasikan lewat metode spray (semprot) dan tabur, seperti Delatrin dan Flytox. Perlu diperhatikan untuk metode spraying, bila penyemprotan dilakukan asal-asalan, maka tidak semua lalat mati dan lama-kelamaan akan resisten terhadap insektisida tersebut.

·         Karena itu, disarankan spraying dilakukan waktu petang karena pada saat itu lalat mulai istirahat dan terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu. Sementara pada aplikasi tabur, perhatikan titik-titik lokasi dimana lalat biasa hinggap di lorong dan bawah kandang, sehingga obat tabur bisa diletakkan di lokasi tersebut.

 

Adapun potensi limbah padat yang dihasilkan sebagai berikut:

- Sisa kemasan botol vaksin dan desinfektan diperkirakan sebesar ± 200 kemasan per bulan

Rata-rata produksi buangan segar ternak ayam petelur adalah 0,06 kg per hari per ekor sehingga yang dihasilkan dari 40.000 ekor adalah ±2400 kg/kandang/hari

-  Bangkai ayam

-  Telur abnormal/afkir


0 comments:

Posting Komentar