Penanganan Limbah Padat Peternakan Ayam Petelur
Dalam kegiatan
operasional kegiatan peternakan ayam petelur tidak
terlepas akan dihasilkan limbah domestik berupa limbah padat dan limbah cair
serta limbah B3. Adapun penjelasan limbah padat yang dihasilkan dan penanganannya
sebagai berikut:
Limbah padat
Potensi limbah padat
dihasilkan dari sisa kemasan botol vaksin dan desinfektan, telur infertil atau
konsumsi serta kotoran dan ayam mati. Agar memudahkan dalam penanganan limbah
padat rencanakan akan dibuat tempat pembuangan sampah terpilah antara sampah
organik dan anorganik di dalam lingkungan peternakan pembibitan ayam. Limbah
padat sisa kemasan botol vaksin dan disinfektan akan dilakukan pengumpulan dan
disimpan sementara pada gudang LB3 selanjutnya setiap 3 bulan sekali akan
dilakukan pengangkutan oleh pihak ketiga yang memiliki izin pengumpulan dan
pengangkutan limbah B3 yang sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan pihak
perusahaan PT. Tata Mulia Fortuna akan menyiapkan tenaga khusus yang
bersertifikat untuk penanganan limbah padat dan limbah B3, Sedangkan untuk
limbah padat berupa kotoran dan ayam mati akan disimpan sementara di dalam
karung untuk selanjutnya akan dilakukan pengangkutan oleh pihak ketiga yang
telah menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan setiap harinya dan untuk telur
infertil atau konsumsi akan digunakan untuk konsumsi karyawan. Mengenai limbah
kotoran ternak, akan dilakukan penanganan agar tidak menimbulkan berkembang
biaknya lalat. Untuk itu dalam penangananya menjaga kotoran ternak tetap kering
dengan cara antara lain:
·
Penambahan sekam baru
Pada peternakan ayam petelur,
apabila sekam/litter sudah terlanjur ada yang menggumpal karena
kotoran atau basah namun jumlahnya sedikit, maka sekam bisa dipilah dan
dikeluarkan dari kandang. Sedangkan apabila jumlah sekam yang menggumpal atau
basah sudah banyak, lebih baik tambah sekam baru hingga yang menggumpal tidak
nampak.
·
Penggunaan kapur
Pada peternakan ayam petelur, kapur dapat digunakan untuk membersihkan
lantai kandang, mengeringkan, dan mengurangi bau dari kotoran ayam. Komposisi
utama dari batuan kapur yang dipakai adalah CaCO3 dan MgCO3.
Penggunaan kapur pada kotoran ayam selain mengurangi cemaran amonia ke udara,
juga pupuk yang dihasilkan akan mengandung nitrogen yang cukup tinggi, karena
tidak banyak nitrogen yang hilang sebagai amonia.
·
Pembasmian lalat
Penanganan selanjutnya yaitu pembasmian lalat
dewasa dengan memberikan insektisida. Untuk membasmi lalat yang sudah banyak
berkeliaran di sekitar tumpukan feses, bisa digunakan insektisida yang
diaplikasikan lewat metode spray (semprot) dan tabur, seperti Delatrin dan Flytox.
Perlu diperhatikan untuk metode spraying, bila penyemprotan
dilakukan asal-asalan, maka tidak semua lalat mati dan lama-kelamaan akan
resisten terhadap insektisida tersebut.
·
Karena itu, disarankan spraying dilakukan
waktu petang karena pada saat itu lalat mulai istirahat dan terkonsentrasi pada
tempat-tempat tertentu. Sementara pada aplikasi tabur, perhatikan titik-titik
lokasi dimana lalat biasa hinggap di lorong dan bawah kandang, sehingga obat
tabur bisa diletakkan di lokasi tersebut.
Adapun potensi limbah
padat yang dihasilkan sebagai berikut:
- Sisa kemasan botol
vaksin dan desinfektan diperkirakan sebesar ± 200 kemasan per bulan
- Rata-rata produksi
buangan segar ternak ayam petelur adalah 0,06 kg per hari per ekor sehingga
yang dihasilkan dari 40.000 ekor adalah ±2400 kg/kandang/hari
- Bangkai ayam
- Telur abnormal/afkir
0 comments:
Posting Komentar