Rabu, 04 Oktober 2023

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi – informasi geografis

 A. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) 

Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi – informasi geografis. Sistem informasi geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, serta menganalisis objek-objek dan fenomena- fenomena yang mengetengahkan lokasi geografis sebagai karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, Sistem Informasi Geografis merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografis, yaitu: masukan, keluaran, manajeman data (penyimpanan dan pemanggilan data), serta analisis dan manipulasi data (Prahasta, 2007,p1). 

Menurut ESRI tahun 1990, Sistem Informasi Geografis adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunat, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperolah, menyimpan, meng-upgrade, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis. Sistem informasi geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog) dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya paling menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan sistem informasi otomatis biasanya melakukan semua proses tersebut dengan bantuan alat komputer.


B. Subsistem Sistem Informasi Geografis 

Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem (Prahasta, 2005), yaitu :

1. Data Input 

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.

2. Data Output 

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik, peta dan lain-lain.

3. Data Management 

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.

4. Data Manipulation & Analysist 

Subsistem ini merupakan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.


C. Komponen Sistem Informasi Geografis 

Dalam suatu SIG diperlukan lima komponen untuk mulai melakukan suatu proyek agar saling bekerjasama. Kelima komponen tersebut yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, sumber daya manusia dan prosedur.

1. Perangkat Keras (Hardware) 

Perangkat keras yang dimaksud adalah semua peralatan yang diperlukan untuk menunjang pembangunan SIG seperti seperangkat komputer yang terdiri dari : 

a. Central Processing Unit (CPU) 

Merupakan pusat proses data yang terhubung dengan media penyimpanan dengan ruang yang cukup besar dengan sejumlah perangkat lainnya.

b. Disk Drive

Menyediakan tempat untuk membantu jalannya penginputan, membaca, proses dan penyimpanan data.

c. Plotter/Printer 

Digunakan untuk mencetak hasil dari data yang telah diolah. 

d. Tape Drive 

Digunakan untuk menyimpan data/ program kedalam pita magnetic atau untuk berkomunikasi dengan sistem lainnya.

e. Visual Display Unit (VDU) 

Digunakan untuk memudahkan user untuk mengontrol komputer dan perangkat-perangkat lainnya.

2. Perangkat Lunak (Software) 

Perangkat lunak (software) SIG berfungsi untuk memasukkan, menganalisis dan menampilkan informasi SIG. Software SIG memiliki beberapa kemampuan utama, diantaranya adalah

a. Memanipulasi atau menyajikan data geografis atau peta berupa layer.

b. Berfungsi untuk analisis, query dan visualisasi geografis.

c. Penyimpanan data dan manajemen database (DBMS).

d. Graphical User Interface (GUI).

3. Data 

Data merupakan bagian yang terpenting dari SIG karena tanpa adanya data maka SIG tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Data yang diperlukan dalam SIG meliputi peta dan data atribut/ literal.

4. Manajemen 

Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

D. Sumber Data Sistem Informasi Geografis (SIG)

1. Data primer 

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data spasial primer dapat diperoleh dari pengukuran terestis (pengukuran secara langsung dilapangan dengan cara mengambil data berupa ukuran sudut dan/atau jarak), pengukuran fotogrametris (blow-up atau peta foto yang merupakan hasil pemetaan fotogrametrik), data citra satelit (merupakan hasil rekaman satelit dengan teknik Remote Sensing) dan pengukuran dengan GPS, sedangkan untuk data nonspasial primer dapat diperoleh melalui survey langsung dari lapangan. 

2. Data Sekunder 

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan tidak secara langsung melakukan survey dilapangan. Data spasial sekunder dapat diperoleh dari peta Rupabumi (Peta Topograpi) dari Bakosurtanal, peta pendaftaran tanah dari BPN, peta pajak bumi dan bangunan dari PBB dan lain-lain. Sedangkan data non-spasial sekunder dapat diperoleh dari instansi seperti Biro Pusat Statistik (BPS).

E. Pengolahan Data SIG 

Data adalah bahan dasar berupa fakta, keadaan, kondisi, fenomena, dan sebagainya mengenai objek, orang dan lain-lain yang dinyatakan oleh nilai (angka, karakteristik atau symbol-simbol lainnya) [Kadir 99]. 

Ada dua jenis data didalam pembuatan sistem informasi yaitu:

1. Data Spasial (Keruangan) 

Data spasial adalah data yang memiliki keruangan dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Data spasial dibagi menjadi tiga bagian yaitu: data spasial titik, garis dan luasan serta diterjemahkan oleh komputer dalam bentuk simpul (node) bagian/segmen (arc), garis (line), dan polygon (polygon). 

2. Data Non-spasial (Atribut) 

Data atribut adalah data yang memberi keterangan atau mendeskripsikan data spasial (keruangan). Data tersebut disimpan untuk melengkapi informasi yang berkaitan dengan setiap objek yang terproyeksi, dalam pelaksanaannya file atribut akan dibuat dalam bentuk tabel-tabel dan hubungan antar tabel ini mengacu pada konsep relasi antar tabel satu dengan yang lainnya dan akan dapat membuat query dalam menjawab suatu pertanyaan dalam penggunaannya.

F. Bahan Baku SIG 

Basis data geografis (Geographic Digital Database) terdiri dari tiga jenis data yang berbeda sumbernya, yaitu:

1.     Data Raster

Data ini bersumber dari hasil rekaman satelit atau pemotretan udara. Model data Raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matrik atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut dengan resolusi.


Gambar 3.1  Struktur model data raster

2. Data Vektor

Data bersumber dari hasil pemetaan topografi atau pata tematik, atau bisa juga dengan melakukan vektorisasi dari data raster menjadi data vektor. Model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan pada titik (points) Sel/Piksel Kolom Baris dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun obyek spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu

  • Titik (point), Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi Fasilitas Kesehatan, dll. 
  • Garis (line), Contoh : Jalan, Sungai, dll. 
  • Area (polygon), Contoh : Danau, Persil Tanah, dll.
  • Data Alphanumerik, data ini bersumber dari catatan statistic atau sumber lainnya, yang sifatnya sebagai deskripsi langsung dari data spasial.

G. Overlay 

Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar computer atau pada plot. Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut 


Gambar 3.2. Teknik Overlay dalam SIG

Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik. Pemahaman bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus menghasilkan peta baru adalah hal mutlak. Dalam bahasa teknis harus ada poligon yang terbentuk dari 2 peta yang di-overlay. Jika dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari informasi peta pembentukya. Misalkan Peta Lereng dan Peta Curah Hujan, maka di peta barunya akan menghasilkan poligon baru berisi atribut lereng dan curah hujan. Teknik yang digunaan untuk overlay peta dalam SIG ada 2 yakni union dan intersect. Jika dianalogikan dengan bahasa Matematika, maka union adalah gabungan, intersect adalah irisan. Hati-hati menggunakan union dengan maksud overlay antara peta penduduk dan ketinggian. Secara teknik bisa dilakukan, tetapi secara konsep overlay tidak.


H. Software Arc Gis 

ESRI (Environmental System Research Institute) yang berpusat di Redlands, California, adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam pengembangan perangkat lunak untuk GIS. Memulai debutnya dengan produk ArcInfo 2.0 pada awal 1990 an, ESRI terus memperbaiki produknya untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Produk yang paling terkenal dan hingga saat ini masih banyak digunakan oleh pengguna GIS adalah Arc/Info 3.51 dan ArcView 3.3. Kedua produk ini masih digunakan karena sifatnya yang ringan, tidak harus memory dan kelengkapan fasilitasnya cukup memadai. Saat ini, produk terakhir ESRI adalah ArcGIS versi 10 yang dirilis pada 28 Juni 2010 yang lalu. Dengan bervariasinya kalangan pengguna GIS,

software ArcGIS yang diproduksi oleh ESRI mencakup penggunaan GIS pada berbagai skala:

    1. ArcGIS Desktop, ditujukan untuk pengguna GIS professional (perorangan maupun institusi)
    2. ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin membuat inovasi dan pengembangan. 
    3. Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang mengumpulkan data spasial melalui aplikasi di internet
    4. Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini mengumpulkan data lapangan ArcGIS Desktop adalah jenis produk yang paling banyak digunakan oleh pengguna GIS. Selanjutnya didalam ArcGIS Desktop terdapat beberapa paket modul dengan fungsi yang berbeda-beda yaitu:

ArcCatalog

ArcMap 

ArcToolbox 

ArcGlobe

ArcScene

ArcReader 

Dekstop Administrator


0 comments:

Posting Komentar