Embung merupakan nama lain dari penyebutan bendungan kecil. Bendungan kecil disini berarti bangunan untuk menaikkan elevasi permukaan air yang syaratnya tidak memenuhi untuk disebut menjadi bendungan besar. Dimana embung biasanya dibangun dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan air yang dibutuhkan oleh warga sekitar area embung. Embung dipergunakan untuk menampung air irigasi di waktu terjadinya kelebihan volume air sehingga dapat digunakan pada waktu tertentu saat dibutuhkan atau saat air irigasi tidak mencukupi.
Pada dasarnya Bendungan sendiri mempunyai fungsi cukup banyak seperti untuk pengairan irigasi, PLTMH, pengendalian banjir, peternakan dan lain sebagainya. Namun karena Bendungan yang ukuran dan volume tampung yang lebih kecil atau yang sering disebut Embung biasanya hanya digunakan untuk keperluan irigasi dan domestik saja.
Adapun jenis embung yang termuat dalam surat edaran Menteri PUPR ialah Embung Kecil. Embung kecil didefinisikan sebagai bangunan konservasi air berbentu kolam/cekungan untuk menampung air limpasan serta sumber air lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan air dengan volume tampungan 500 m3 sampai 3.000 m3, dan kedalaman dari dasar hingga puncak tanggul maksimal 3 m. Embung dapat menampung air dari berbagai sumber air misalnya air hujan, limpasan sungai, mata air, dan limpasan saluran pembuang irigasi. Nantinya, air yang ditampung tersebut akan digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yaitu untuk kebutuhan rumah tangga, untuk kebutuhan irigasi terutama di musim kemarau, dan juga untuk kebutuhan air bagi hewan ternak. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2018, maka embung kecil dalam hal ini untuk memenuhi kebutuhan air baku pertanian guna meningkatkan produksi pertanian.
1. Kriteria Embung Kecil
Embung kecil yang termuat dalam pedomen SEMenPUPR nomor 07 Tahun 2018 mempunyai kriteria sebagai berikut :
a. Volume tampungannya ada di antara 500 – 3.000 m3
b. Tinggi Embung dari dasar hingga puncak tanggul
maksimal 3 m.
c. Mempunyai panjang 20 - 50 m dan lebar 10 - 30 m
d. Dilaksanakan dengan sistem padat karya oleh masyarakat
setempat. Alat berat dapat digunakan apabila anggaran upah pekerja sebesar
>= 30% total anggaran sudah terpenuhi.
Kriteria ukuran panjang dan lebar seperti yang
disebutkan pada butir c hanya menggambarkan ukuran embung yang biasanya
ditemui. Kriteria utama dari klasifikasi embung adalah volume tampungan dan
tinggi maksimum sedangkan ukuran panjang dan lebarnya tidak bersifat mengikat
dan dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Misalnya, bila kondisi di
lapangan hanya memungkinkan adanya embung dengan kedalaman 1 m, lebar 10 m, dan
panjang 60 m, embung tersebut masih diklasifikasikan sebagai embung kecil
karena volumenya adalah 600 m3 (masih di antara 500 - 3.000 m3 dan tingginya
kurang dari 3 m).
2. Komponen Embung
Embung terdiri atas berbagai komponen yang terlihat pada Gambar 3.1. Adapun komponen-komponen embung yang dimaksud ialah:
1) Sumber air dari
sungai
Air
yang berasal dari sungai/saluran alami yang masuk ke dalam
kolam embung.
2) Sumber
air dari mata air
Air
yang bersumber dari mata air alami sebagai sumber air yang
masuk kedalam kolam embung.
3) Bak
pengendap
Bangunan
yang berfungsi untuk mengendapkan material yang terbawa oleh air sebelum
masuk ke dalam embung.
4) Batas
daerah tadah hujan
Titik
tertinggi di sekeliling embung yang menandai daerah yang dapat diisi oleh air
ketika hujan turun.
5) Kolam
embung
Wadah
air yang terbentuk pada cekungan embung dan tertahan oleh tubuh embung
yang berfungsi menampung air hujan.
6) Pelimpah
Saluran terbuka dari galian/timbunan tanah atau batu untuk
melimpaskan air yang berlebih pada kolam embung.
7)
Pintu
yang bisa dibuka/tutup untuk menguras dan membersihkan embung dari
kotoran dan sedimentasi serta untuk mengosongkan seluruh isi embung bila diperlukan untuk perawatan. Ilustrasi pintu penguras
disajikan pada gambar di samping.
Jenis pintu intake dan penguras dapat menggunakan kayu ulir atau scot balok menyesuaikan kondisi di lapangan seperti ketahanan terhadap korosi untuk daerah rawa dan pasang surut.
8) Pipa
distribusi/saluran terbuka
Pipa
yang menyalurkan air dari kolam embung ke lokasi di mana air akan digunakan.
Dalam kondisi tertentu, penggunaan saluran terbuka untuk pipa
distribusi dapat diterapkan.
9) Bak
air untuk rumah tangga
Tampungan
air yang akan digunakan untuk keperluan rumah tangga.
10) Bak
air untuk hewan ternak
Tampungan
air yang akan dikonsumsi oleh hewan ternak.
11) Bak air untuk tanaman
Tampungan
air yang akan dipakai untuk mengairi tanaman pada
sawah atau kebun.
0 comments:
Posting Komentar