Rabu, 04 Oktober 2023

Embung sebutan lainnya adalah bendungan kecil, Penjelasannya dapat dilihat pada artikel berikut

      Embung merupakan nama lain dari penyebutan bendungan kecil. Bendungan kecil disini berarti bangunan untuk menaikkan elevasi permukaan air yang syaratnya tidak memenuhi untuk disebut menjadi bendungan besar. Dimana embung biasanya dibangun dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan air yang dibutuhkan oleh warga sekitar area embung. Embung dipergunakan untuk menampung air irigasi di waktu terjadinya kelebihan volume air sehingga dapat digunakan pada waktu tertentu saat dibutuhkan atau saat air irigasi tidak mencukupi.

Pada dasarnya Bendungan sendiri mempunyai fungsi cukup banyak seperti untuk pengairan irigasi, PLTMH, pengendalian banjir, peternakan dan lain sebagainya. Namun karena Bendungan yang ukuran dan volume tampung yang lebih kecil atau yang sering disebut Embung biasanya hanya digunakan untuk keperluan irigasi dan domestik saja.

Adapun jenis embung yang termuat dalam surat edaran Menteri PUPR ialah Embung Kecil. Embung kecil didefinisikan sebagai bangunan konservasi air berbentu kolam/cekungan untuk menampung air limpasan serta sumber air lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan air dengan volume tampungan 500 m3 sampai 3.000 m3, dan kedalaman dari dasar hingga puncak tanggul maksimal 3 m. Embung dapat menampung air dari berbagai sumber air misalnya air hujan, limpasan sungai, mata air, dan limpasan saluran pembuang irigasi. Nantinya, air yang ditampung tersebut akan digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yaitu untuk kebutuhan rumah tangga, untuk kebutuhan irigasi terutama di musim kemarau, dan juga untuk kebutuhan air bagi hewan ternak. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2018, maka embung kecil dalam hal ini untuk memenuhi kebutuhan air baku pertanian guna meningkatkan produksi pertanian.

1. Kriteria Embung Kecil

Embung kecil yang termuat dalam pedomen SEMenPUPR nomor 07 Tahun 2018 mempunyai kriteria sebagai berikut :

a.    Volume tampungannya ada di antara 500 – 3.000 m3

b.    Tinggi Embung dari dasar hingga puncak tanggul maksimal 3 m.

c.    Mempunyai panjang 20 - 50 m dan lebar 10 - 30 m

d.    Dilaksanakan dengan sistem padat karya oleh masyarakat setempat. Alat berat dapat digunakan apabila anggaran upah pekerja sebesar >= 30% total anggaran sudah terpenuhi.

Kriteria ukuran panjang dan lebar seperti yang disebutkan pada butir c hanya menggambarkan ukuran embung yang biasanya ditemui. Kriteria utama dari klasifikasi embung adalah volume tampungan dan tinggi maksimum sedangkan ukuran panjang dan lebarnya tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Misalnya, bila kondisi di lapangan hanya memungkinkan adanya embung dengan kedalaman 1 m, lebar 10 m, dan panjang 60 m, embung tersebut masih diklasifikasikan sebagai embung kecil karena volumenya adalah 600 m3 (masih di antara 500 - 3.000 m3 dan tingginya kurang dari 3 m).

2. Komponen Embung

Embung terdiri atas berbagai komponen yang terlihat pada Gambar 3.1. Adapun komponen-komponen embung yang dimaksud ialah:

Gambar 3. 1 Embung Kecil dan Komponennya

1) Sumber air dari sungai

Air yang berasal dari sungai/saluran alami yang masuk ke dalam
kolam embung.

2) Sumber air dari mata air

Air yang bersumber dari mata air alami sebagai sumber air yang
masuk kedalam kolam embung.

3) Bak pengendap

Bangunan yang berfungsi untuk mengendapkan material yang terbawa oleh air sebelum masuk ke dalam embung.

4) Batas daerah tadah hujan

Titik tertinggi di sekeliling embung yang menandai daerah yang dapat diisi oleh air ketika hujan turun.

5) Kolam embung

Wadah air yang terbentuk pada cekungan embung dan tertahan oleh tubuh embung yang berfungsi menampung air hujan.

6) Pelimpah
Saluran terbuka dari galian/timbunan tanah atau batu untuk
melimpaskan air yang berlebih pada kolam embung.

7)  Pintu penguras

Pintu yang bisa dibuka/tutup untuk menguras dan membersihkan embung dari kotoran dan sedimentasi serta untuk mengosongkan seluruh isi embung bila diperlukan untuk perawatan. Ilustrasi pintu penguras disajikan pada gambar di samping.

Jenis pintu intake dan penguras dapat menggunakan kayu ulir atau scot balok menyesuaikan kondisi di lapangan seperti ketahanan terhadap korosi untuk daerah rawa dan pasang surut.

8) Pipa distribusi/saluran terbuka

Pipa yang menyalurkan air dari kolam embung ke lokasi di mana air akan digunakan. Dalam kondisi tertentu, penggunaan saluran terbuka untuk pipa distribusi dapat diterapkan.

9) Bak air untuk rumah tangga

Tampungan air yang akan digunakan untuk keperluan rumah tangga.

10) Bak air untuk hewan ternak

Tampungan air yang akan dikonsumsi oleh hewan ternak.

11) Bak air untuk tanaman

Tampungan air yang akan dipakai untuk mengairi tanaman pada
sawah atau kebun.

*Gambar embung beserta komponen-komponen yang ditampilkan di atas adalah gambaran embung kecil secara ideal dan umum.

0 comments:

Posting Komentar