EMPAT PRINSIP PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN MENURUT SUDHARTO
P. HADI, Yaitu:
1. Pemenuhan kebutuhan dasar baik materi
maupun non-materi.
Pemenuhan kebutuhan materi sangat penting
karena kemiskinan dipandang baik sebagai penyebab maupun hasil dari penurunan
kualitas lingkungan. Kerusakan lingkungan menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
penurunan kualitas hidup, karena masyarakat tidak lagi memiliki sumber daya
alam yang bisa dijadikan aset untuk menopang kehidupan.
Kebutuhan non-materi yang
dicerminkan dalam suasana keterbukaan, bebas dari rasa tertekan, demokratis
yang merupakan syarat penting bagi masyarakat untuk bisa mengambil bagian dalam
pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Keikutsertaan
masyarakat akan mampu meningkatkan kualitas keputusan, karena sesungguhnya
masyarakat adalah para pakar lokal dalam arti lebih memahami kondisi dan
karakter lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka.adanya kesempatan
menyampaikan pendapat akan menumbuhkan perasaan sebagai part of process.
2. Pemeliharaan lingkungan.
Berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan,
ada dua prinsip penting yaitu prinsip konservasi dan mengurangi konsumsi.
Pemeliharaan lingkungan hidup sebenarnya sangat terkait dengan prinsip
pemenuhan kebutuhan manusia. Bahkan jika kerusakan sudah sedemikian parah akan
mengancam eksistensi manusia itu sendiri. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa
penyebab pencemaran dan kerusakan lingkungan adalah salah satu bentuk
pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Oleh karena itu konservasi dimaksudkan
untuk perlindungan lingkungan. Sedangkan prinsip mengurangi konsumsi bermakna
ganda. Pertama, mengurangi konsumsi ditujukan pada negara maju sehubungan
dengan pola konsumsi energi yang besar yang menyebabkan terjadinya polusi dan
penurunan kualitas lingkungan. Kedua, perubahan pola konsumsi merupakan seruan
yang ditujukan kepada siapa saja (sebagai individu) baik di negara maju maupun
di negara berkembang agar mengurangi beban bumi.
3. Keadilan sosial.
Berkaitan dengan keadilan,
prinsip keadilan masa kini menunjukkan perlunya pemerataan dalam prinsip
pembangunan. Kadilan masa kini berdimensi luas termasuk di dalamnya
pengalokasian sumber dayaalam antara daerah dan pusat. Sedangkan keadilan masa
depan berarti perlunya solidaritas antar generasi. Hal ini menunjukkan perlunya
pengakuan akan adanya keterbatasan (limitations) sumber daya alam yang harus
diatur penggunaannya agar tidak mengorbankan kepentingan generasi yang akan
datang.
4. Penentuan nasib sendiri.
Penentuan nasib sendiri
meliputi prinsip terwujudnya masyarakat mandiri dan partisipatori demokrasi.
Masyarakat mandiri (self relient community) adalah masyarakat yang mampu
mengambil keputusan sendiri atas hal-hal yang berkaitan dengan nasib dan masa
depannya. Hal ini termasuk penentuan alokasi sumber-sumber daya alam. Sedangkan
prinsip partisipatori demokrasi adalah adanya keterbukaan dan transparansi.
Dengan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengambil bagian dalam
setiap proses pengambilan keputusan yang menyangkut nasib mereka maka
masyarakat akan merasa menjadi bagian dari proses sehingga tumbuh rasa memiliki
dan pada gilirannya bisa memperoleh manfaat atas perubahan yang terjadi di
sekitar mereka.
Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
di atas, akan bisa terwujud jika didukung oleh pemerintahan yang baik (good
governance). Dari uraian tentang prinsip-prinsip pembangunan berklanjutan
di atas, nampak bahwa konsep ini menghendaki suatu transformasi dalam pola
kehidupan dan kelembagaan.
Jika interpretasi tentang pembangunan
berkelanjutan termasuk mengurangi konsumsi dari negara-negara industri, maka
agendanya akan meliputi perubahan perilaku dan gaya hidup. Dalam hal ini
berkaitan dengan bagaimana mendorong konsumsi barang-barang non material dan
jasa daripada energi dan barang-barang konsumtif.
0 comments:
Posting Komentar