Selasa, 02 Oktober 2012

BAHAYA LETUSAN GUNUNGAPI BERDASARKAN WAKTU KEJADIAN


1)        Bahaya Utama (Primer)
·     Awan panas merupakan campuran material letusan antara gas dan bebatuan (segala ukuran) terdorong ke bawah akibat densitas yang tinggi dan merupakan adonan yang jenuh menggulung secara turbulensi bagaikan gunung awan yang menyusuri lereng. Selain suhunya sangat tinggi antara 300 - 700 oC, kecepatan lumpurnya sangat tinggi > 70 Km/jam (tergantung kemiringan lereng).
·           Lontaran material (pijar) terjadi ketika letusan (magmatik) berlangsung. Jauh lontarannya sangat tergantung dari besarnya energi letusan, bisa mencapai ratusan meter jauhnya. Selain suhunya tinggi > 200 oC, ukuran materialnya besar dengan diameter > 10 cm sehingga mampu membakar sekaligus melukai, bahkan mematikan makhluk hidup. Lazim juga disebut sebagai “bom vulkanik”.
·      Hujan Abu lebat terjadi ketika letusan gunungapi sedang berlangsung. Material yang berukuran halus (abu dan pasir halus) yang diterbangkan angin dan jatuh sebagai hujan abu dan arahnya tergantung dari arah angin. Karena ukurannya yang halus, material ini akan sangat berbahaya bagi pernapasan, mata, pencemaran air tanah, pengrusakan tumbuh-tumbuhan dan mengandung unsur-unsur kimia yang bersifat asam sehingga mampu mengakibatkan korosi terhadap seng dan mesin pesawat.
·           Lava merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya liquid (cairan kental) dan bersuhu tinggi antara 700 - 1200 oC. Karena bersifat cair, maka lava umumnya mengalir mengikuti lereng dan membakar apa saja yang dilaluinya. Bila lava sudah dingin maka wujudnya menjadi batu (batuan beku) dan daerah yang dilaluinya akan menjadi ladang batu.
·         Gas Racun muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunungapi, sebab gas ini dapat keluar melalui rongga-rongga ataupun rekahan-rekahan yang terdapat di daerah gunungapi. Gas utama yang biasanya muncul adalah CO2, H2S, HCl, SO2, dan CO. Gas yang selalu menyebabkan kematian adalah gas CO2. Beberapa gunung yang memiliki karakteristik letusan gas beracun adalah Gunungapi Tangkuban Perahu, Gunungapi Dieng, Gunung Ciremai, dan Gunung api Papandayan.
·      Tsunami umumnya dapat terjadi pada gunungapi pulau, dimana saat letusan terjadi material-material akan memberikan energi yang besar untuk mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi gelombang tsunami. Makin besar volume material letusan makin besar gelombang yang terangkat ke darat. Sebagai contoh kasus adalah letusan Gunung Krakatau tahun 1883.
2)        Bahaya Ikutan (Sekunder)
Bahaya Ikutan (Sekunder) letusan gunungapi adalah bahaya yang terjadi setelah proses peletusan berlangsung. Bila suatu gunungapi meletus akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba, sebagian material tersebut akan terbawa oleh air hujan dan tercipta adonan lumpur turun ke lembah sebagai banjir bebatuan, banjir tersebut disebut lahar.

0 comments:

Posting Komentar