Setiap lokasi pertambangan mempunyai kondisi tertentu yang mempengaruhi pelaksanaan reklamasi. Pelaksanaan reklamasi umumnya merupakan gabungan dari pekerjaan teknik sipil dan teknik vegetasi. Pelaksanaan reklamasi meliputi kegiatan sebagai berikut :
· Persiapan lahan yang berupa pengamanan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk lahan (“landscaping”), pengaturan/penempatan bahan tambang kadar rendah (“lowgrade”) yang belum dimanfaatkan.
· Pengendalian erosi dan sidementasi
· Pengelolaan tanah pucuk (“top soil”).
· Revegetasi (penanaman kembali) dan/atau pemanfaatan lahan bekas tambang untuk tujuan lainnya.
1. Persiapan Lahan
Dalam kegiatan persiapan lahan ini hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
· Pengamanan Lahan Bekas Tambang.
· Pengaturan Bentuk Lahan.
· Pengaturan/Penempatan Low Grade.
2. Pengendalian Erosi dan Sedimentasi
Pengendalian erosi merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan selama kegiatan penambangan dan setelah penambangan. Erosi mengakibatkan berkurangnya kesuburan tanah, terjadinya endapan lumpur. Untuk mengendalikan erosi dilakukan tindakan konervasi tanah.
3. Pengelolaan Tanah Pucuk
Maksud dari pengelolaan ini untuk mengatur dan memisahkan tanah pucuk dengan lapisan tanah lain. Hal ini penting karena tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman dan merupakan salah satu faktor penting untuk keberhasilan pertumbuhan tanaman pada kegiatan reklamasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan tanah pucuk adalah :
· Pengamatan profil tanah dan identifikasi perlapisan tanah tersebut sampai endapan bahan galian.
· Pengupasan tanah berdasarkan atas lapisan-lapisan tanah dan ditempatkan pada tempat tertentu sesuai tingkat lapisannya. Timbunan tanah pucuk tidak melebihi dari 2 meter.
· Pembentukkan lahan sesuai dengan susunan lapisan tanah semula. Tanah pucuk ditempatkan paling atas dengan ketebalan minimal 0.15 m.
· Ketebalan timbunan tanah pucuk pada tanah yang mengandung racun dianjurkan mengisolasi dan memisahkannya.
· Tanah sebaiknya jangan dilakukan dalam keadaan basah untuk menghindari Pemadatan dan rusaknya struktur tanah.
· Bila lapisan tanah pucuk tipis (terbatas/sedikit), perlu dipertimbangkan.
4. Kegiatan Revegetasi
Keberhasilan revegetasi bergantung pada beberapa hal seperti : Persiapan penanaman, pemeliharaan tanaman serta pemantauan tanaman. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan penanaman antara lain sebagai berikut :
· Kegiatan pemupukan
· Pemilihan jenis tumbuhan
· Pengumpulan dan ekstraksi biji
· Penyimpanan biji
· Persiapan pembenihan
Terdapat beberapa pilihan tentang metoda penanaman kembali dari tumbuhan asli apabila diperlukan. Metoda penanaman yang dipilih akan bergantung pada ukuran dan sifat dari lokasi dan tersedianya jenis tanaman. Beberapa menetapkan pilihan antara lain: Penyemaian langsung, penanaman semaian dan pencangkokan. Tingkat keberhasilan dari semua metoda penanaman akan berkurang bila tidak dilakukan pemeliharaan yang baik. Untuk itu perlu dilakukan hal-hal berikut :
· Pemagaran atau perlindungan tiap pohon diperlukan tetapi tidak pada penanaman skala besar. Pemagaran keliling akan memberikan perlindungan terhadap ternak pemakan tunas, lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki. Pagar sementara kurang dapat memberikan perlindungan yang baik untuk jangka waktu yang lama. Pemagaran keliling dilengkapi dengan penahan angin akan meningkatkan keberhasilan program revegetasi.
· Hindarkan pengairan yang berlebihan pada daerah yang sudah ditabur dengan biji sampai tiba musim hujan.
· Penyiraman semaian harus dikurangi sedikit demi sedikit untuk mencegah ketergantungan yang berlebihan atau terjadinya akar permukaan.
· Penggunaan pupuk, tambahan biji atau penyulaman penanaman.
· Kerusakan akibat serangga dan kutu adalah hal biasa, khususnya bila program revegetasi menghasilkan tanaman atau rumput-rumputan yang jarang didapati di daerah tersebut.
0 comments:
Posting Komentar