Kamis, 01 Maret 2012

PENENTUAN KANDUNGAN AIR DENGAN DEAN & STARK METHOD

Air mempunyai kemampuan untuk melarutkan banyak zat-zat organik. Air sering terkandung dalam minyak mentah atau crude oil sebagai fasa cair bersama dengan minyak atau gas yang terlarut didalamnya.
Air permukaan dan air produksi mengandung sejumlah zat yang dihasilkan oleh kontak air dengan tanah dan batuan formasi sehingga air melarutkan sejumlah komponen dari tanah dan batuan formasi tersebut. Selain itu air mengandung padatan yang tersuspensi dari gas yang terlarut.
Air dalam minyak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu air bebas dan air emulsi. Air bebas merupakan air yang terbebaskan dari minyaknya. Air bebas dapat dipisahkan dengan mudah dari minyak melalui metode settling atau pengendapan dalam suatu tempat, dengan cara sentrifugal atau dicampur dengan toluene, atupun kerosene. Berbeda dengan minyak yang mempunyai kandungan air emulsi, yaitu air yang melayang-layang di dalam minyak (droplet), maka air emulsi memerlukan cara-cara khusus dalam penanggulangannya.
Emulsi merupakan system dimana 2 jenis zat cair yang tidak saling campur. Syarat emulsi (C.M.H. Robert) :
1.    Adanya dua zat yang tidak saling campur (air dengan minyak)
2.    Adanya emulsifying agent
3.    Adanya agitasi
Setelah mengetahui penyebab atau syarat terjadinya emulsi, maka hal-hal yang perlu diketahui selanjutnya ialah sifat-sifat emulsi itu sendiri,yaitu:
Ø  Umumnya kadar air emulsi cukup tinggi; hal ini disebabkan penguapan sejumlah air, gas alam sebelum terjadi emulsifikasi pada residu airnya. Kadar garam yang besar pada fasa cair berpengaruh besarpada gaya permukaan antara cairan minyak dan air.
Ø  Pengemulsian juga dipengaruhi oleh sifat-sifat minyak, semakin besar viscositasnya, residu karbon, dan dan tegangan permukaan minyak semakin terbentuk emulsi
Ø  Semakin lama emulsi terbentuk semakin susah untuk dipisahkan
Setelah memahami syarat-syarat terjadinya emulsi, kemudian sifat-sifat dari emulsi, maka akan mempermudahkita dalam proses pencegahan. Adapun cara mencegah terjadinya peristiwa emulsifikasi ini antara lain:
Ø  Memperkecil tingkat agitasi, misalnya dengan menggunakan anker pada sumur-sumur pompa, mengurangi kecepatan pompa, spasi plunger, dan pompa dianjurkan tenggelam
Ø  Penggunaan zat anti emulsifikasi
Ø  Pemisahan air sebelum terjadinya emulsifikasi
Disamping cara pencegahan emulsi diatas, kita juga dapat melakukan pemisahan jika telah terjadi emulsifikasi, yaitu dengan menggunakan metode-metode berikut:
Ø  Metode Gravitasi settling (gaya berat)
Ø  Metode pemanasan/heating (heat treatment)
Ø  Metode electric (electrical dehydration)
Ø  Metode kimiawi (chemistry dehydration)
Ø  Metode sentrifugal
Ø  Metode destilasi
Ø  Metode absorbsi
Untuk mengetahui kadar air dalam minyak ini dapat dilakukan dengan mengujinya dengan metode destilasi yang disebut dengan istilah Dean&Stark Method. Prinsip pengujian kadar  air ini adalah secara destilasi atau pemanasan fluida sample pada suhu tertentu hingga terjadi proses penguapan. Dengan adanya condenser, maka akan memungkinkan  terjadinya kondensasi dari uap yang ditimbulkan oleh pemanasan tadi, sehingga uap akan mengembun, dan akan tertampung didalam water trap, sehingga akan dapat diketahui volume air yang terlarut didalam crude oil tersebut.
Kandungan air ini perlu ditentukan agar bisa diketahui berapa prosentase kandungan air ini didalam minyak bumi melalui percobaan di laboratorium. Biasanya minyak bumi yang ditentukan kandungan airnya dengan cara ini berasal dari crude oil yang sudah ada didalam tangki. Salah satu fungsi dari penentuan kandungan air ini yaitu bisa dipakai untuk melihat kualitas crude oil yang nantinya akan dapat berhubungan dengan harga jualnya.
Jika kandungan airnya banyak maka mutu dari crude oil tersebut adalah jelek sehingga harga jualnya semakin rendah ataupun sebaliknya.

1 comments:

Posting Komentar