Dasar klasifikasi Koppen adalah rerata curah hujan dan temperatur bulanan maupun tahunan. Tanaman asli dilihat sebagai kenampakan yang terbaik dari keadaan iklim sesungguhnya, sehingga batas iklim ditentukan dengan batas hidup tanaman. Koppen mengenalkan bahwa daya guna hujan terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman tidak tergantung pada hanya jumlah hujan tapi juga tergantung pada intensitas evaporasi yang menyebabkan hilangnya air yang cukup besar, baik dari tanah maupun dari tanaman. Hubungan intensitas evaporasi dan daya guna hujan ditunjukkan dengan hubungan antara hujan dan temperatur. Misalnya : jumlah hujan yang sama yang terjadi di daerah iklim panas atau terpusat pada musim panas yang berarti evaporasi besar, adalah kurang bagi tanaman daripada yang jatuh di daerah yang beriklim sejuk. Walaupun demikian metode untuk mengukur daya guna hujan ini tidak begitu memuaskan.
Koppen menggukan simbol-simbol tertentu untuk mencirikan tipe iklim. Tiap tipe iklim terdiri dari kombinasi dan masing-masing huruf mempunyai arti sendiri-sendiri. Koppen membagi bumi dalam 5 (lima) kelompok iklim, yaitu :
a. Iklim Hujan Tropika (Tropical Rainy Climates)
Iklim ini diberi simbol A. Daerah yang mempunyai temperatur bulan terdingin lebih besar daripada 18oC (64oF) termasuk iklim ini yang dibagi menjadi beberapa tipe iklim, yaitu :
1) Tropika Basah (Af)
Daerah yang termasuk tipe iklim ini harus memenuhi syarat diatas dan daerah bulan terkering hujan rerata lebih besar dari 60 mm.
2) Tropika Basah (Am)
Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering. Tipe ini memiliki bulan-bulan basah dan bulan-bulan kering. Bulan-bulan kering dapat diimbangi oleh bulan basah, sehingga pada daerah-daerah yang demikian basah terdapat hutan yang cukup lebat.
3) Tropika Basah Kering (Aw)
Jumlah bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering sehingga vegetasi yang ada adalah padang rumput dengan pepohonan yang jarang.
b. Iklim Kering (dry climate)
1) Iklim steppe (Bs)
2) Iklim padang pasir (Bw)
c. Iklim Sedang (humid mesothermal climate)
1) Iklim sedang dengan musim panas yang kering (Cs – dry summer subtropical climate)
2) Iklim sedang dengan musim dingin yang kering (Cw)
3) Iklim sedang yang lembab (Cf)
d. Iklim Dingin (humid microthermal climate)
1) Iklim dingin dengan musim dingin yang kering (Dw)
2) Iklim dingin tanpa pernah kering (Df)
e. Iklim Kutub (polar)
1) Iklim tundra (Et)
2) Iklim es-salju abadi (Ef)
0 comments:
Posting Komentar